tarian tradisonal Bengkulu
Tari persembahanTARI tradisional atau persembahan, yang saat ini dikenal dengan sebutan tari penyambutan dengan sekapur sirih, terus menjadi budaya yang tak lepas dihampir seluruh wilayah Provinsi Bengkulu.
Tari ini memiliki gerakan yang diatur sedemikian rupa, dengan lima penari yang dibalut pakaian adat. Tarian dilakukan sesuai dengan kreasi setiap sanggar. Saat membawa sekapur sirih, gerakan penari mengikuti lantunan musik tradisional yang terdiri dari gong, kulintang, redap dan suling.
Awalnya tari persembahan digunakan untuk menyambu raja atau pangeran. Sekarang tari ini digunakan untuk menyambut tamu-tamu besar baik dari lokal, maupun dari pusat. Tarian sambutan ini sebagai bentuk kehormatan untuk tamu yang diundang.
“Siapa tamu agung yang datang ke bumi Gunung Bungkuk, disambut oleh tari persembahan,” kata Pembina Sanggar Cahaya Rafflesia, Komalasari, S.Pd.
Tari persembahan juga sering ditampilkan dalam acara pernikahan, untuk menyambut mempelai agar nampak lebih sakral. Tari penyambutan tamu ini banyak macamnya, tetapi untuk di daerah Rejang, yang terpopuler tari kejai. “Kalau di Benteng menurut suku Rejang, ya tari kejai juga. Tapi sekarang banyak sekali kreasi tari yang diciptakan,” tutur Komalasari.
Kemudian, kata Komalasari, tari persembahan yang sering ditampilkan di Benteng sudah banyak kreasi baru. “Tari persembahan ini sudah dalam warisan budaya di Benteng, tanpa meninggalkan khas Rejang,
Tari andun
Tari Andun dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah
tarian guna menyambut para tamu yang dihormati. Biasanya dilakukan oleh para
bujang dan gadis secara berpasangan pada malam hari dengan diringi musik
kolintang. Pada zaman dahulu, tari ini biasanya digunakan sebagai sarana
mencari jodoh setelah selesai panen padi. Sebagai bentuk pelestariannya saat
ini dilakukan sebagai salah satu sarana hiburan bagi masyarakat, khususnya
bujang gadis.
Tari Ganau
Tari Ganau
merupakan tarian yang diiringi dengan musik. Didominasi olrh iringan mandolin,
rebab dan kendang serta lagu dengan irama melayu. Tarian ini dimainkan oleh
sekelompok penari wanita dan laki-laki. Dimulai dengan tempo gerakan yang
lambat diakhiri dengan gerakan yang cepat dan menghentak-hentak. Gerakan
tangan, serta melompat dan dan formasi yang harmonis dengan iringan musik
merupakan ciri khas yang dari tarian
Tari
Kejei
Tari
Kejei merupakan kesenian rakyat Rejang yang dilakukan pada setiap musim panen
raya datang. Tarian tersebut dimainkan oleh para muda-mudi di pusat-pusat desa
pada malam hari di tengah-tengah penerangan lampion
0 komentar: